Selamat Datang di Blog Praktikum Kimia Anorganik Kelompok 4A Gabung dan Berikan Komentar Positif Anda

Rabu, 25 September 2013

Pendahuluan dan Tinjauan Pustaka Pembuatan Tawas dari Limbah Aluminium



Pendahuluan
Limbah merupakan salah satu dari beberapa masalah yang tengah dialami negara berkembang seperti Indonesia. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Berdasarkan karakteristiknya, limbah dibagi menjadi limbah padat, cair, dan gas. Salah satu contoh dari limbah padat yaitu aluminium.
Aluminium merupakan logam paling berlimpah yang mudah ditemukan di muka bumi ini. Hampir seluruh barang-barang yang ada disekitar kita terbuat dari aluminium, seperti peralatan memasak, kaleng-kaleng, badan pesawat, pembungkus makanan, dll. Aluminium memiliki banyak kegunaan bagi kehidupan sekitar, akan tetapi jika semua itu sudah tidak digunakan lagi hanya akan menjadi sampah atau limbah yang lama-lama akan menumpuk dan tidak terurus lagi. Padahal sebenarnya limbah aluminium tersebut dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk lain, yaitu pembuatan gas hidrogen dengan bahan dasar limbah aluminium. Untuk itu, praktikan melakukan percobaan menggunakan limbah aluminium ini.
Tinjauan Pustaka
Gas hidrogen dapat terbentuk dari reaksi antara aluminium dan NaOH, yang menghasilkan larutan Al(OH)3. Larutan ini berwarna abu-abu kehitaman. Setelah percobaan pembuatan gas ini selesai alangkah baiknya limbah aluminium (AL(OH)3) ini jangan dibuang, melainkan ditampung untuk pembuatan tawas.
Tawas (Alum) adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat isomorf. Kristal tawas ini cukup mudah larut dalam air, dan kelarutannya berbeda-beda tergantung pada jenis logam dan suhu.
Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari dari molekul air dan dua jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium, juga sering dikenal dengan alum, mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O. Alum kalium merupakan jenis alum yang paling penting. Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat keduanya dilarutkan dan didinginkan. Larutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum kalium sangat larut dalam air panas. Ketika kristalin alum kalium dipanaskan terjadi pemisahan secara kimia, dan sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air.
Tawas kalium aluminium sulfat dihasilkan dengan mereaksikan logam aluminium (Al) dalam larutan basa kuat (kalium hidroksida) akan larut membentuk aluminat
2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O(l) -----> 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)

Larutan aluminat dinetralkan dengan asam sulfat mula-mula terbentuk endapan berwarna putih dari aluminium hidroksida [Al(OH)3], yang dengan penambahan asam sulfat enadapan putih semakin banyak dan jika asam sulfat berlebihan endapan akan larut membentuk kation K+, Al3+, dan SO42-, yang jika didiamkan akan terbentuk krital seperti kaca dari tawas kalium aluminium sulfat atau sering disebut alum. Secara singkat reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut.
2KAlO2(aq) + 2 H2O(l)+ H2SO4(aq) ------> K2SO4(aq) + 2Al(OH)3(s)
H2SO4(aq) + K2SO4 (aq) + 2 Al(OH)3 (s) -------> 2 KAl(SO4)2 (aq) + 6H2O
24 H2O (l) + 2 KAl(SO4)2 -------> 2 KAl(SO4)2.12 H2O (s)
Reaksi keseluruhan
2Al(s) + 2KOH(aq) + 10H2O(l) + 4H2SO4(aq) --------> 2KAl(SO4)2.12H2O(s) + 3H2(g)
Untuk setiap kali pembuatan tawas, sebagian pelarut mungkin perlu dikurangi dengan cara penguapan untuk menghasilkan larutan jenuh yang kemudian menghasilkan kristal tawas pada waktu didinginkan. Untuk mendapatkan kristal yang berukuran besar, pendinginan larutan jenuh harus dilakukan secara pelan-pelan.

Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar