Selamat Datang di Blog Praktikum Kimia Anorganik Kelompok 4A Gabung dan Berikan Komentar Positif Anda

Rabu, 30 Oktober 2013

PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMINIUM



PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMINIUM
Kamis, 26 September 2013


I.         Pendahuluan
a.    Teori
Gas hidrogen dapat terbentuk dari reaksi antara aluminium dan NaOH, yang menghasilkan larutan Al(OH)3. Larutan ini berwarna abu-abu kehitaman. Setelah percobaan pembuatan gas ini selesai alangkah baiknya limbah aluminium (AL(OH)3) ini jangan dibuang, melainkan ditampung untuk pembuatan tawas.

Tawas (Alum) adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat isomorf. Kristal tawas ini cukup mudah larut dalam air, dan kelarutannya berbeda-beda tergantung pada jenis logam dan suhu.

Tawas kalium aluminium sulfat dihasilkan dengan mereaksikan logam aluminium (Al) dalam larutan basa kuat (kalium hidroksida) akan larut membentuk aluminat
2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O(l) -----> 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)

Larutan aluminat dinetralkan dengan asam sulfat mula-mula terbentuk endapan berwarna putih dari aluminium hidroksida [Al(OH)3], yang dengan penambahan asam sulfat enadapan putih semakin banyak dan jika asam sulfat berlebihan endapan akan larut membentuk kation K+, Al3+, dan SO42-, yang jika didiamkan akan terbentuk krital seperti kaca dari tawas kalium aluminium sulfat atau sering disebut alum. Secara singkat reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut.
2KAlO2(aq) + 2 H2O(l)+ H2SO4(aq) ------> K2SO4(aq) + 2Al(OH)3(s)
H2SO4(aq) + K2SO4 (aq) + 2 Al(OH)3 (s) -------> 2 KAl(SO4)2 (aq) + 6H2O
24 H2O (l) + 2 KAl(SO4)2 -------> 2 KAl(SO4)2.12 H2O (s)

Reaksi keseluruhan
2Al(s) + 2KOH(aq) + 10H2O(l) + 4H2SO4(aq) ----> 2KAl(SO4)2.12H2O(s) + 3H2(g)
Untuk setiap kali pembuatan tawas, sebagian pelarut mungkin perlu dikurangi dengan cara penguapan untuk menghasilkan larutan jenuh yang kemudian menghasilkan kristal tawas pada waktu didinginkan. Untuk mendapatkan kristal yang berukuran besar, pendinginan larutan jenuh harus dilakukan secara pelan-pelan.

b.    Tujuan
-          Mengetahui cara pembuatan tawas dari limbah aluminium
-          Membandingkan tawas hasil praktikum dengan tawas pasar


II.      Metode Praktikum
a.       Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kertas saring, pemanas, batang pengaduk, magnetic stirrer, gelas piala 500ml, corong, erlenmeyer, buret, statif dan klem, dan timbangan analitik

Bahan yang digunakan yaitu aluminium foil, KOH, aquades, dan H2SO4

b.      Prosedur Kerja
Limbah aluminium hasil pembuatan gas hidrogen pada percobaan lalu yang telah ditampung, kemudian disaring ke dalam erlenmeyer melalui corong dan kertas saring. Kemudian ditambahkan H2SO4 6M sambil diaduk. Ukur pH larutan sekitar 1-2 dan penambahan asam sulfat dihentikan. Panaskan campuran di atas pemanas pada suhu 60-80˚c selama 10 menit. Selanjutnya larutan didinginkan. Kristal tawas yang telah terbentuk lalu dipisahkan dengan corong buncher dan dicuci dengan etanol 20 ml. Endapan yang terdapat dalam kertas saring kemudian dikeringkan dan ditimbang.

Penjernihan Air dengan Tawas Hasil Praktikum dengan Tawas Pasar
Disiapkan 2 gelas piala yang berisi sampel FeCl3. Lalu masing-masing ditambahkan dengan 2 ml aquades. Untuk gelas piala 1 ditambahkan 1 gram tawas hasil praktikum, kedua ditambahkan 1 gram tawas pasar. Diaduk dan didiamkan selama 1 hari. Dilihat perubahan yang terjadi.


III.   Hasil dan Pembahasan
No
Ditambahkan dengan
Hasil
Berat Tawas (gr)
1
Alumnium+KOH 20%
Terbentuk tawas
10,0081
2
Alumnium + NaoH 10%
Terbentuk Tawas
6,677

Percobaan kali ini dilakukan secara duplo. Limbah aluminium hasil pembuatan gas hidrogen disaring dengan tujuan untuk menyaring ion-ion pengganggu, dan yang tersisa hanya tinggal filtratnya. Filtrat ini kemudian diambil, dan ditetesi dengan asam sulfat 6M. Proses penambahan asam sulfat ini dilakukan secara perlahan sambil diaduk, hal ini bertujuan agar semua Al yang berada di dalamnya dapat bereaksi sempurna dengan pembentukan endapan yang sempurna secara teratur. Penambahan asam sulfat secara perlahan juga bertujuan agar dapat mengendalikan pH dengan mengecek pH setiap beberapa tetes sekali, sehingga larutan tidak akan terlalu asam dan tidak terlalu basa, sehingga penambahan H2SO4 dapat dihentikan tepat pada pH 1-2, karena pada pH 1-2 terjadi pengendapan yang sempurna dan dapat mengikat kation K+ dan Al3. Reaksi antar zat yang dihasilkan dari reaksi antar Al dan KOH dengan asam sulfat menghasilkan endapan yang berwarna putih.

2KAlO2 (aq) +2H2O (l) + H2SO4(aq) ————->    K2SO4(aq) + Al(OH)3 (s)

H2SO4(aq) + K2SO4(aq) + 2Al(OH)3 (s)   ————–>        2Kal(SO4)2 (aq) + 6H2O

Larutan pH 1-2 tersebut dipanaskan dengan suhu 60-80˚C. Setelah dipanaskan dan kemudian didinginkan terbentuklah kristal-kristal tawas. Pada percobaan ini pada saat dipanaskan suhunya dikendalikan dengan mengukur setiap beberapa menit sekali dengan termometer. Apabila suhunya terlalu tinggi (>80˚C), maka suhu hotplate diturunkan, kemudian sebaliknya bila suhu larutan rendah untuk mempercepatnya maka suhu hotplate dinaikkan. Kristal-kristal tawas yang telah didinginkan. Pada saat pendinginan ini, larutan dibiarkan diudara terbuka hingga dingin, pada saat ini endapan yang terbentuk adalah Kal(SO4)2.12H2O. Setelah dingin, dilakukan penyaringan dan dibilas dengan air dan alkohol, yang bertujan untuk mencuci endapan dan membilas sisa tawas yang tersisa di erlenmeyer serta fungsi alkoholnya untuk mempercepat penguapan larutan pencuci. Kristal yang terbentuk kemudian disaring dan dikeringkan. Pada percobaan ini tidak dilakukan analisis titik leleh, sehingga hanya dilakukan pembuatan tawas dari aluminium foil saja.

24 H2O + 2Kal(SO4)2 (aq)   ————->      2Kal(SO4)2.12H2O(s)

Dari hasil percobaan yang didapat, tawas yang dihasilkan adalah 10,0081 gram.

Untuk penjernihan air menggunakan tawas hasil praktikum dan tawas pasar, hasil menunjukkan lebih jernih menggunakan tawas yang digunakan pada hasil praktikum.


IV.   Kesimpulan
-          Tawas yang dihasilkan yaitu 10,0081 gram
-          Tawas hasil praktikum lebih jernih dibandingkan dengan tawas pasar


DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tawas
http://himka1polban.wordpress.com/laporan/kimia-anorganik/laporan-pembuatan-tawas-dari-limbah-aluminium-foil/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar